Ilustrasi Api

Liputan6.com, Jakarta Seorang pemuda Australia bernama Aidan McManus mengalami penyakit saraf misterius yang membuat indra perasa panas dan dinginnya terbalik. Aidan, kini berusia 22 tahun, tinggal di Australia dan mulai mengalami gejala ini sejak usianya 17 tahun. Ia pertama kali merasakan mati rasa dan kesemutan di kakinya saat duduk di bangku akhir sekolah menengah.

Gejala itu kemudian memburuk hingga membuatnya merasa seperti menginjak paku payung setiap kali berjalan. Ketika tangannya mulai ikut terdampak, sensasi panas dan dingin mulai tertukar secara ekstrem. Saat memegang sesuatu yang dingin, tangannya seperti terbakar, dan sebaliknya, saat menyentuh benda panas, ia merasa sangat dingin.

Diagnosis awal dari dokter sempat mengarah ke retensi cairan hingga sindrom iritasi usus besar pasca-virus. Namun setelah bertahun-tahun pemeriksaan, akhirnya ia didiagnosis mengidap neuropati perifer akson, sebuah gangguan saraf langka yang memengaruhi pengiriman sinyal tubuh. Sayangnya, belum ada pengobatan yang diketahui dapat menyembuhkan kondisi ini.

Meski penyakitnya terus berkembang, Aidan belum mendapat dukungan dari Badan Asuransi Disabilitas Nasional Australia (NDIA). Berikut kisah lengkapnya dirangkum Liputan6.com dari 9news, Minggu (11/5/2025).